BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 24 April 2010

Karpet di Rumah

Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.

Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.

Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak.

Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming). Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup
10. Untuk dst...

Pelukan yang Menyelamatkan

Ada sebuah kisah mengenai sepasang anak kembar yang baru dilahirkan. Salah satu dari bayi tersebut dilahirkan dengan satu kondisi jantung yang serius dan tidak memungkinkan untuk hidup. Hari-hari berlalu dan kondisi bayi tersebut semakin kritis, bahkan para Dokter sudah tidak dapat bertindak apa-apa lagi, bayi itu hampir mati.

Suatu saat seorang perawat yang bekerja di rumah sakit itu melihat si bayi sedang kritis tersebut dalam sebuah inkubator, tiba-tiba muncul ide dibenaknya untuk memasukan saudara kembar bayi tersebut kedalam inkubator itu untuk menemani bayi yang kritis tersebut. Walaupun sempat dilarang Dokter karena melanggar aturan rumah sakit, akhirnya ide perawat tersebut dilaksanakan. Saudara bayi kembar tersebut ditaruh berdampingan dalam inkubator yang sama, dengan posisi sama seperti saat meeka masih dalam kandungan.

Dan entah bagaimana, bayi yang sehat itu dapat menjangkau dan menaruh lengannya disekeliling saudaranya yang sakit itu. Dan tak lama kemudian, bayi yang sakit tersebut pelan-pelan jantungnya mulai stabil dan sembuh, tekanan darahnya menjadi normal, suhu badannya pelan-pelan normal. Sedikit demi sedikit bayi tersebut membaik. Hingga kini mereka berdua telah menjadi anak-anak yang sehat sempurna.

Saat ini seseorang entah dimana mungkin membutuhkan pelukan dan kasih dari Anda, mereka membutuhkan jamahan dari Anda. Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi ada kesembuhan dalam tangan-tangan dan suara Anda. Tuhan ingin memakai Anda untuk mendatangkan harapan, kesembuhan, kasih, dan kemenangan kepada orang-orang kemanapun Anda pergi. Jika Anda mau berani mengalihkan pikiran Anda dari masalah-masalah Anda. Mengalihkan pikiran dari kebutuhan-kebutuhan Anda, dan berusaha menjadi berkat bagi orang lain, Tuhan akan melakukan lebih banyak lagi bagi Anda dibanding yang Anda bahkan dapat minta atau pikirkan.

Diambil dari Buku “Your best life Now” by Joel Osteen

Watch What Jesus Does

Luke 1:37
“For with God nothing will be impossible.”

You may have heard from friends or seen in Christian books the popular question, “What would Jesus do?” It is a question Christians are taught to ask themselves when faced with a problem.

But when you ask yourself, “What would Jesus do?” in any situation, it is subject to your own interpretation and theology. For example, if you are from a church that doesn’t believe that Jesus heals today, you may think that this is how Jesus would pray for the sick, “O Father, give him patience to endure his sufferings,” and proceed to pray that way for a sick person. So when you try to think of what Jesus would do, you are going back to your flesh!


Maybe the reminder should be, “Watch what Jesus does”. When I preach, I watch what Jesus is doing or leading me to do. If He prompts me to say or do something, I say or do it. I know that I am not in the pulpit to manifest Pastor Prince or his flesh, but to manifest Jesus Christ, with whom nothing is impossible!

One Sunday service, prompted by God, I shared with the congregation that He wanted to restore lost items. The following week, a church member wrote, “Last Sunday, Pastor Prince, you mentioned that the Lord would help us recover lost items. I knew that the word was for me. My diamond bracelet and ring had been missing for weeks… Praise God, when I returned home that day, my maid placed the lost items in my hands. She found them at 10.30 that morning while I was still worshiping in church.”

On another occasion, I was praying for a wheelchair-bound lady when I felt God telling me to pull her up from her wheelchair. Boy, was I glad that before I realized what I was doing, she was standing up on her feet unaided! Now, if I had taken some time to think — “My goodness, what am I doing?” — my thinking could have obstructed my obedience to God’s prompting.

So when you are led to talk to someone, watch what Jesus does. When you pray for your child, watch what Jesus does. When you confess God’s Word into your situation, watch what Jesus does! Keep your eyes on Jesus, with whom nothing is impossible!

LEAVE YOUR COMMENT

Sabtu, 03 April 2010

Salt

Garam. Siapa sih yang tidak tahu dengan namanya garam? Garam adalah sesuatu pencipta rasa asin. Hm, masakan jika diberi garam secukupnya tentunya akan nikmat sekali. Tetapi bila berlebihan juga akibatnya bisa merusak kesehatan (bisa darah tinggi). Hei, selain penyedap rasa
terhadap makanan, ternyata ada fungsi lain dari garam ini. Yaitu mengawetkan makanan. Oh ya, ada satu lagi, fungsi garam yaitu membunuh. Ya,itulah fungsi dari garam.

Ternyata kita diberi tahu oleh Tuhan, bahwa kita adalah garam dunia. Maksudnya adalah kita memiliki fungsi yang mirip dengan garam, cuma bukan seperti yang disebutkan di atas.Tuhan Yesus berkata :

"Kamu adalah garam dunia." -Mat 5:13a-

Disitu,jelas dikatakan kamu ADALAH, bukan kamu SEPERTI atau MIRIP. Tetapi kamu = garam dunia. Ini menandakan jati diri kita, anak-anak Tuhan yang telah diberikan Anugerah untuk mengenal Yesus merupakan garam dunia. Tabiat kita pasti akan seperti fungsi garam itu.
Baiklah, langsung kita analogikan saja seperti apa sih diri kita yang adalah garam dunia itu sendiri.

Pencipta rasa yang secukupnya->

Ya, sebagai Kristen / pengikut Yesus, sebenarnya kita mampu untuk menciptakan suatu rasa yang baik di sekitar kita. Suasana hangat, nyaman, bahkan orang merasa tidak sungkan terhadap kita untuk menceritakan isi hatinya. Menciptakan suasana yang riang tidak hanya dapat dilakukan oleh orang yang periang saja, meskipun hanya dengan sebuah senyuman, itu pun menciptakan suasana bersahabat, daripada cemberut. Itulah tabiat kita yang pertama.

Pengawet ->

Hm, sebagai pengawet tentunya kita mampu membuat sesuatu menjadi tahan lama. Mengapa bisa tahan lama? Karena pengawet merupakan penghambat pertumbuhan kuman atau virus yang memiliki dampak yang jelek / merusak. Apa yang kita hambat? Tentunya virus dosa yang senantiasa menyerang dan menggerogoti hidup kita. Kita mampu untuk menghambat dosa-dosa kita, dan dosa-dosa orang di sekitar kita. Selain itu, seharusnya kita mampu mempertahankan hubungan dengan siapapun menjadi hubungan yang awet tidak lekang oleh waktu. Itulah
tabiat yang kedua.

Membunuh ->

Selain berfungsi sebagaipengawet, sebagai garam kita mampu menumpas dosa-dosa yang berakar dalam hidup kita. Kenapa? karena kita memiliki kuasa yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Dosa apapun yang merintangi kita bisa kita tanggalkan bersama Tuhan. Coba kita pikirkan apa sih dosa yang sulit kita lepaskan? Kita harus yakin bahwa kita mampu untuk menghilangkan itu. Itulah tabiat yang ketiga.

Alangkah baiknya bila kita memancarkan fungsi garam ini di setiap kehidupan kita, atau paling tidak, setidaknya, teman-teman di sekitar kita, orang-orang di sekitar kita; Pernah merasakan dan mengecap "rasa" orang Kristen itu seperti apa. Tentunya jangan sampai mengecap rasa pahit. Karena nama Tuhan-lah yang kita bawa kemana-mana, nama Yesus Kristus.^^

Itulah fungsi baik dari garam.

"Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."-Markus 9:50-

Ya,
hati-hati jangan sampai kita menjadi garam yang hambar atau basi,
karena "Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."-Mat 5:13b-

Tetap
berusaha, tetap bersyukur, untuk selalu menjadi garam yang berfungsi~
~God Bless All~

LEAVE YOUR COMMENT,HERE....!!

Harga yang Harus Dibayar

Seorang misionaris mahsyur, Hudson Taylor, menulis "Di jaman Kekristenan yang serba santai ini, bukankah perlu kita mengingatkan diri kita bahwa sesungguhnya ada harga yang harus dibayar untuk menjadi manusia yang dapat dipakai oleh Allah? (Hudson Taylor's Spiritual Secret)

Mengapa orang beribadah? Ada bermacam-macam motivasi. Ada orang yang mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapatkan keuntungan:bebas dari penyakit, bisnisnya lancar, kariernya menanjak, omsetnya meningkat. Ada juga orang yang beribadah karena ketakutan: takut neraka, takut azab, takut dikutuk, takut kena celaka, takut bangkrut dll.

Sesungguhnya Yesus sudah mewanti-wanti bahwa ada harga yang harus dibayar untuk menjadi murid-Nya. Kita harus melakukan 3 hal, yaitu: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Dalam bahasa asli: menyangkal adalah aparneoma, yang artinya, melupakan diri sendiri, menghilangkan pandangan dan kepentingan dirinya.

Hal ini tidak mudah. Bayangkan saja, untuk menyangkali diri saja kita sudah sangat kesulitan, lalu kita masih harus memikul salib dan mengikut Yesus. Mungkinkah itu dilakukan? Sangat mungkin! Rahasianya adalah dengan mau belajar pada Yesus. Dia berjanji: Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku (Mat.11:29).

Yesus sudah membuktikan bahwa Dia berhasil melakukan hal itu. Itu sebabnya Allah Bapa memberikan kemuliaan kepada-Nya. Hal yang sama dijanjikan pada orang-orang yang telah melakukan perintah ini.

Setiap pengikut Kristus harus membayar harga, yaitu: penyangkalan diri, pikul salib dan ikut Kristus.

Bacaan: Matius 16:21-28

Nas: Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Matius 16:24)


LEAVE YOUR COMMENT HERE.....^_^ GBU..

Asal Kata "Easter"

"Easter"


Apakah Anda tahu tentang sejarah kata "Easter" (PASKAH)?

Easter merupakan kata bahasa Inggris yg berasal dari akar kata bahasa proto-Germanic yang memiliki arti "to rise" (atau bangkit). Dalam bahasa Jerman kontemporer kata "oest" dan dalam bahasa Inggris kata "east" -- keduanya memiliki arti Timur -- petunjuk arah saat matahari terbit (to rise -- bangkit dari kegelapan malam) di pagi hari; ini menjadi akar kata untuk "Easter". Fakta ini tidak hanya menunjuk pada kebangkitan Yesus dari kematian, namun juga kenaikan-Nya (to rise) ke Surga dan nanti saat kita terangkat (to rise) ke surga bersama-sama dengan Yesus Kristus saat Dia datang kembali untuk menghakimi dunia.

Ada sebagian orang yang tidak percaya dan menganggap tidak benar bahwa kata "Easter" berasal dari "dewi Oestar" (Germanic) ataupun "dewi Ishtar"(Babilon). Kedua dewi ini merupakan simbol kesuburan yang menunjukkan datangnya musim semi, kehidupan baru, dan pembaharuan. Penyimpangan kata "Ishtar" dapat dijumpai dalam Alkitab sebagai pahlawan wanita Yahudi yang bernama "Esther", yang mengabaikan keselamatan nyawanya sendiri demi kepentingan bangsanya.

Menurut sejarah, kebangkitan Yesus merupakan saatnya bersukacita, bergembira dan penuh perayaan. Banyak gereja menggunakan warna-warna cerah untuk menghias mimbar dan altar dan biasanya warna putih dan emas. Putih melambangkan kesucian dan kebangkitan, emas melambangkan kemenangan. Beberapa gereja juga mengadakan jamuan pesta jemaat, yang mengingatkan bahwa jamuan pernikahan Anak Domba hanya dapat terjadi karena kematian Tuhan Yesus dan kebangkitan-Nya. Kebanyakan gereja mengulangi pernyataan yang diambil dari Injil dan telah dibakukan oleh gereja di awal abad kedua:


"Dia telah bangkit! Sesungguhnya Dia telah bangkit! (He is Risen! He is Risen indeed!)"

Diambil dari: http://sabda.org/publikasi/misi/2000/13/




Jumat, 02 April 2010

Amazing Grace Tetap Berlaku Bagi Hidupmu!

Semua kita mungkin pernah mendengar namanya mungkin juga tidak, tapi yang pasti kita pernah menyanyikan hymn dari John Newton. Salah satu hymn favorit yang sering kita nyanyikan adalah, "Amazing Grace How Sweet The Sound - That Saved A Wretch Like Me!"

Mungkin jarang yang tahu kalau lagu tersebut merupakan cerita tentang John Newton sendiri. Dia dibesarkan oleh ibu yang takut akan TUHAN, yang berdoa untuk dia sepanjang hidupnya.

Setelah dewasa John bergabung dengan perdagangan budak, menjual budak dari Africa ke Inggris. Dia jatuh ke dalam kehidupan yang liar, sering berkelahi dan mabuk-mabukan. Kehidupannya pada saat itu diakuinya sendiri kalau ia adalah ‘budaknya budak'. Tugas terakhir yang diembannya sebagai penjual budak adalah mencari beberapa budak yang melarikan diri dari pantai Afrika. Akibatnya ia harus mengalami sengsara dan menjalani kehidupan yang sangat sulit.

Satu kali dalam perjalanan kapal kembali ke Inggris, di tengah badai Atlantik ia mengalami ketakutan. John Newton saat itu takut mati! Yang dia ingat saat itu adalah doa ibunya. Karena itulah John Newton mengakui dosa-dosanya dan datang pada Kristus.

Salah satu hymn-nya yang terkenal dan merupakan kesaksian dirinya ia ciptakan pada saat itu:

In evil long I took delight, unawed by shame or fear,
Aku hidup dalam kenikmatan duniawi cukup lama, tanpa rasa malu ataupun takut

Until a new object met my sight, and stopped my wild career.
Sampai suatu penglihatan datang padaku, dan aku menghentikan keliaranku.

I saw One hanging on a tree in agony and blood,
Aku melihat DIA terpaku di salib penuh sengsara dan berdarah,

Who fixed his languid eyes on me as near his cross
Dia menatapku dengan pandangan yang dalam saat aku berada di dekat salibNya

I stood Sure, never till my latest breath shall I forget that look.
Dengan yakin kuberdiri, sampai nafas terakhirku tidak akan kulupakan penglihatan itu.

It seemed to charge me with his death, though not a word he spoke.
Aku seperti terbebani dengan kematianNya, meskipun tidak sepatah katapun IA ucapkan.

A second look he gave, which said, "I freely all forgive;
Kedua kalinya IA memandang, sambil berkata, "AKU telah memaafkan semuanya;

My blood was for thy ransom paid, I died that thou mayest live."
Darahku telah lunas menebusnya, AKU mati supaya kamu hidup."

Dan dia hidup! Dia menjadi salah satu orang Kristen terbesar di Inggris, penulis dari banyak hymn yang bertujuan menunjukan sukacita, kebahagiaan hidupnya setelah menemukan Yesus Kristus.

Hal yang sama akan berlaku bagi kita jika kita mau memperoleh kebahagiaan sejati. Kasih Karunia atau Anugerah dari Tuhan Yesus tetap berlaku bagi hidupmu.

Hidup Adalah Sederhana

Ada seseorang yang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh sang pewawancara, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak yang menjadi pekerja di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda sampai bersih mengkilap. Anak-anak lain mentertawakan perbuatannya. Keesokan harinya saat pemilik sepeda mengambil sepedanya, anak ini diminta untuk bekerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya, "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu menjawab, "Mengapa?" Sang anak menjawab, "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah."

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.Temannya berkata, "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab, "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya, "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab, "Cari mulai dari bagian tengah." Ada pula yang menjawab, "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab, "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat, "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana."

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan, "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku." Katak di pinggir jalan menjawab, "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak ‘sawah' menjenguk katak ‘pinggir jalan' dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari
kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir. Semua berjalan dengan langkah berat dan sangat menderita. Hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya, "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa, "Karena barang bawaan saya sedikit."

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Dewa Waktu

Saya pernah mendengar satu cerita yang cukup menarik. Suatu ketika di jaman Yunani kuno, ada seorang anak bertanya pada ayahnya.

"Ayah, seperti apa dewa waktu itu?" tanya sang anak.

Ayahnya menjawab dengan sabar, "Dewa Waktu adalah dewa yang paling cepat. Ia tidak memakai baju dan sangat licin. Susah sekali menangkap dewa itu, bahkan kelihatannya mustahil. Dia selalu berlari dan sangat cepat, lincah. Pokoknya, susah banget deh mau ditangkap."

"Lalu bagaimana cara menangkap dewa itu, yah?"

"Gampang-gampang susah nak. Untungnya, dewa itu tidak pernah melihat ke belakang. Meskipun ia cepat, ia tak pernah menoleh. Dan ia juga punya kunciran rambut yang panjang. Jadi kalau pas ia lewat, tangkap saja rambutnya, maka ia bisa kaupegang. Tapi ia tidak bisa kau tangkap juga karena ia cepat dan lincah."

Apa yang saya pelajari dari cerita di atas?

Yap, waktu memang seperti deskripsi mitos dewa waktu itu. Waktu itu cepat, waktu tidak peduli masa lalumu, waktu tidak bisa diulang, dan waktu tak bisa dimiliki. Kita tidak bisa mengendalikan waktu, hanya bisa memanfaatkannya.

Lebih baik, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya mulai dari sekarang. Dewa waktu tidak bisa ditangkap. Tapi kita bisa mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan sebaik-baiknya sehingga tidak timbul penyesalan.

Forgiveness

true story

Berta, seorang gadis berusia empat belas tahun sedang menangis ketika mendatangi seorang sahabatnya. Ia menangis tersedu-sedu. Ditanyain apapun oleh sahabatnya, ia tetap tidak mau menjawab. Sudah dua hari Berta seperti itu dan sahabatnya dibuat kebingungan olehnya.

Akhirnya hari ketiga, Berta sudah tidak tahan lagi. Ia langsung menceritakan semuanya kepada sahabatnya. "Aku hamil."

Bagaikan tersambar geledek, sahabatnya langsung menanyakan siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. Dan lagi-lagi Berta diam sambil menangis.

"Kamu harus memberitahu orang tuamu. Ayahmu atau ibumu. Mereka harus tau," ujar sahabatnya.

"Tidak. Aku tak bisa!!" Berta kemudian menangis lagi.

"Berta," ujar sahabatnya mulai tenang, "Kamu ini hamil. Dan tidak mungkin menyembunyikan kehamilanmu. Perutmu akan makin lama makin besar. Kamu harus memberitahu kedua orang tuamu."

"Tapi itu tidak mungkin!!" seru Berta, "Karena yang memperkosaku itu ayahku sendiri!!"

Tak lama kemudian, dengan bantuan sahabatnya, Berta akhirnya menceritakan kebenarannya pada ibunya. Bukannya menolong, ibu Berta malah marah dan menjadi setengah gila. Ia kemudian memaksa Berta menggugurkan kandungannya dan memasungnya dalam sebuah bekas kandang kuda. Di sana, ia hanya diberi makan dan minum secukupnya.

Selama empat belas tahun Berta menyimpan satu kepahitan dalam dirinya terhadap kedua orang tuanya. Ia terus berdoa, "Tuhan, kalau memang Engkau ada, tunjukkanlah diriMu padaku." Tak lama kemudian, ibunya meninggal dan ayahnya menderita stroke. Ia sendiri tidak gila tapi stress berat (sehingga mirip orang gila).

Tak lama kemudian, suatu malam, Yesus menampakkan diri kepada Berta. Berta menangis sejadi-jadinya dan hatinya menjadi sangat damai. Yesus tidak berkata apa-apa, hanya memeluknya.

Keesokan harinya, Berta berjalan ke rumah ayahnya. Ia kemudian menghampiri ayahnya yang sedang terbaring. Karena stroke, ayahnya tidak bisa berbicara, tetapi bisa mendengar. Dan Berta dengan lembut membisikkan di telinga ayahnya, "Selama empat belas tahun ini berlangsung dan Berta mengampuni papa. Semoga papa juga mengampuni Berta."

Ayahnya yang mendengar, tetapi tidak bisa berbicara menitikkan air mata. Dan keluarga itu dipulihkan dalam semalam. Seorang sahabat Berta yang mendengar kisah itu menuliskan sebuah lagu yang berjudul "Sentuh Hatiku".

Mendengar cerita ini, membuatku menangis. Seorang Berta yang dikhianati oleh ayahnya selama empat belas tahun saja bisa mengampuni. Masakan aku yang disakiti cuma sebentar langsung memendam dendam sebegitu lamanya? Mulailah dengan mencabut akar kepahitan dan mengampuni setiap orang yang sudah berbuat salah kepada kita. Bila tidak sanggup, minta kekuatan Tuhan untuk memampukan kita mengampuni.

Karena pengampunan itu adalah pelumas untuk mengurangi kerasnya gesekan-gesekan ketika kita hidup bersama dengan orang lain. Tuhan saja mengampuni kesalahan-kesalahan kita, masakan kita tidak mengampuni orang lain?

Foto Di Atas Meja

Seorang artis pencandu obat-obatan dan divonis oleh dokter bahwa dia terkena virus HIV, kini tergolek sekarat di rumahnya. Seorang teman datang untuk menghibur dan mencoba menguatkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuat sang artis ini telah membutakan nya sehingga dia merasa sangat putus asa. "Aku berdosa', katanya. "Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa aku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka."

Temannya ini meihat ada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu dengan figura indah di atas meja kecil di samping tempat tidur sang artis. Lalu dia bertanya,"Foto siapa ini?"

Mendengar pertanyaan itu, si artis bangkit semangatnya dan menjawab dengan antusias, " Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki."

"Apakah kamu akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan atau apakah kamu memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan. Apakah kamu masih menyayanginya?", tanya sang teman.

"Tentu saja," jawab sang artis. "Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti ini?"

"Saya ingin kamu tahu bahwa Allah juga punya foto dirimu di atas mejanya."

Sang artis tersentak. Sudah lama ia tidak mendengar kata Allah dan bahkan tidak pernah mengucapkannya.

Saudara, mengapa kita sering menghakimi diri kita sendiri dengan tuduhan-tuduhan yang kejam, dengan pikiran-pikiran yang jelek? Kalau kita saja mengahkimi diri sendiri seperti itu, bagaimana dengan orang lain? Apakah kita lupa, bahwa kita ini milik kepunyaan Allah? Apakah kita lupa pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuktikan kepada kita bahwa kita ini berharga dan mulia. Kita sangat sangat dikasihi-Nya. Seburuk apapun kesalahan dan pelanggaran kita, Allah mau mengampuninya. Kasih-Nya menutupi semuanya. Kasih-Nya tulus, yang dibuktikanNya dengan datang sebagai Bayi kecil, kemudian Dia mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita dan menguduskan kita sekali untuk selamanya. Dia bukan hanya mempunyai foto diri kita, tapi juga keseluruhan hidup kita. Kita harus bersyukur karena kita terpahat ditanganNya,-

Bapa telah terlebih dahulu mengetahui tahun2 hidupmu, mengamati setiap hal yang kau lakukan, Dia tahu bahwa ada saat2 kau mengambil keputusan yang keliru dan melukai hatiNya dengan pilihan yang kau buat, tapi itu sama sekali tidak menghentikan Dia untuk mengulurkan tanganNya dan menawarkan keselamatan padamu, kan?

Never give up under any circumstances!!

Kasih terbesar

kasih terbesar

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya… “

Pada suatu siang, sebuah peluru mortir mendarat di sebuah panti asuhan di sebuah perkampungan kecil Vietnam. Seorang petugas panti asuhan dan dua orang anak langsung tewas, beberapa anak lainnya terluka, termasuk seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun.

Orang-orang dari kampung tersebut segera meminta pertolongan medis dari kota terdekat. Akhirnya, seorang dokter Angkatan Laut Amerika dan seorang perawat dari Perancis yang kebetulan berada di kota itu bersedia menolong. Dengan membawa Jeep yang berisi obat-obatan dan perlengkapan medis mereka berangkat menuju panti asuhan tersebut.

Setelah melihat keadaan gadis kecil itu, dokter menyimpulkan bahwa anak tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Tanpa tindakan cepat, anak itu akan segera meninggal kehabisan darah. Transfusi darah adalah jalan terbaik untuk keluar dari masa kritis ini.

Dokter dan perawat tersebut segera mengadakan pengujian singkat kepada orang-orang di panti asuhan – termasuk anak-anak, untuk menemukan golongan darah yang cocok dengan gadis kecil itu. Dari pengujian tersebut ditemukan beberapa orang anak yang memiliki kecocokan darah dengan gadis kecil tersebut.

Sang dokter, yang tidak begitu lancar berberbahasa Vietnam – berusaha keras menerangkan kepada anak-anak tersebut – bahwa gadis kecil itu hanya bisa ditolong dengan menggunakan darah salah satu anak-anak itu. Kemudian, dengan berbagai bahasa isyarat, tim medis menanyakan apakah ada di antara anak-anak itu yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi si gadis kecil yang terluka parah.

Permintaan itu ditanggapi dengan diam seribu bahasa. Setelah agak lama, seorang anak mengacungkan tangannya perlahan-lahan, tetapi dalam keraguan ia menurunkan tangannya lagi, walaupun sesaat kemudian ia mengacungkan tangannya lagi.

“Oh, terima kasih,” kata perawat itu terpatah-patah. “Siapa namamu ?”

“Heng,” jawab anak itu.

Heng kemudian dibaringkan ke tandu, lengannya diusap dengan alkohol, dan kemudian sebatang jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya. Selama proses ini, Heng terbaring kaku, tidak bergerak sama sekali.

Namun, beberapa saat kemudian ia menangis terisak-isak, dan dengan cepat menutupi wajahnya dengan tangannya yang bebas.

“Apakah engkau kesakitan, Heng ?” tanya dokter itu. Heng menggelengkan kepalanya, tetapi tidak lama kemudian Heng menangis lagi, kali ini lebih keras. Sekali lagi dokter bertanya, apakah jarum yang menusuknya tersebut membuatnya sakit, dan Heng menggelengkan kepalanya lagi.

Tetapi tangisan itu tidak juga berhenti, malah makin memilukan. Mata Heng terpejam rapat, sedangkan tangannya berusaha menutup mulutnya untuk menahan isakan tangis.

Tim medis itu menjadi khawatir, pasti ada sesuatu yang tidak beres. Untunglah seorang perawat Vietnam segera datang. Melihat anak kecil itu yang tampak tertekan – ia berbicara cepat dalam bahasa Vietnam. Perawat Vietnam itu mendengarkan jawaban anak itu dengan penuh perhatian, dan kemudian perawat itu menjelaskan sesuatu pada Heng dengan nada suara yang menghibur.

Anak itu mulai berhenti menangis – dan menatap lembut mata perawat Vietnam itu beberapa saat. Ketika perawat Vietnam itu mengangguk – tampak sinar kelegaan menyinari wajah Heng.

Sambil melihat ke atas, perawat itu berkata lirih kepada dokter Amerika tersebut, “Ia mengira bahwa ia akan mati. Ia salah paham. Ia mengira anda memintanya untuk memberikan seluruh darahnya agar gadis kecil itu tetap hidup.”

“Tetapi kenapa ia tetap mau melakukannya ?” tanya sang perawat Perancis dengan heran.

Perawat Vietnam itu kembali bertanya kepada Heng.. dan Heng pun menjawab dengan singkat :

“Ia sahabat saya..”

Apakah arti paskah bagimu??

Apalah arti paskah bagimu
Jika kau tak dapat memaafkan orang lain?
Jika kau menyimpan banyak dendam di hatimu
Dan mempunyai banyak musuh dalam hidupmu

Apakah arti paskah itu?
Dengan hiasan kelinci putih dan telur hiasan
Dengan permainan ketangkasan mencari
Berartikah itu jika hatimu iri karena kalah?

Apakah arti paskah?
Apakah artinya?
Rela berkorban menolong orang
Dengan harapan imbalan?
Apakah arti sebuah paskah?
Ketulusan?
Pengorbanan?
Hidup baru?
Apakah arti sebuah paskah?
Sebuah pengertian?
Sebuah pengorbanan?
Sebuah cinta kasih?

Paskah adalah telur
Telah dierami sekian lama
Akan menetas menjadi kehidupan
Kehidupan yang suci dan bersih

Apakah arti paskah bagimu?
Jika kau tertawa dengan hati mendendam
Jika kau memberi tetapi tak rela
Paras malaikat tetapi hati bagai iblis?

Apakah arti paskah bagi kita semua?
Apakah dengan memulai hidup baru
Tanpa mengingat suatu pengorbanan
Yang dilakukan-Nya di kayu salib?

Apakah arti paskah itu?
Dengan suatu kata manis
Tetapi nanti akan berubah
Menjadi lebih jahat dari sebelumnya?

Apakah arti paskah itu?

Hanya kita yang dapat memulainya
Memulai kehidupan yang penuh damai
Tanpa perlu menunggu paskah dimulai