BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 28 Januari 2010

Amputasi Dosa

Matius 5:27-32 "Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah ... lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka" (Matius 5:30)

Pada tahun 1996 di Amerika, ada seorang anak muda yang ikut dalam anggota gank. Setiap hari mereka merampok wanita-wanita tua, bahkan tidak sungkan untuk melukai korban mereka. Ia sangat menyesal dengan hidupnya yang begitu kotor. Tiga tahun lamanya menjadi anggota gank, namun ibunya selalu setia menasehatinya, meskipun terkadang ia memaki dan memukuli ibunya. Tetapi, ia sulit melepaskan diri dari kelompok tersebut. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memotong tangan kanannya, ia mengatakan, "Lebih baik aku cacat, daripada aku melukai orang lain dan ibuku sendiri".

Sahabatku, terkadang didalam hidup ini, kita membiarkan diri kita bermain-main dengan dosa. Bayangkan saja kalau Tuhan meminta kita untuk memotong lidah kita karena kita selalu melakukan dosa dengan mulut kita, atau Tuhan meminta kita untuk mencungkil keluar mata kita karena kita selalu melakukan dosa dengan mata kita. Kalau memang kita sungguh-sungguh ingin melayani Tuhan, pasti kita rela meninggalkan dosa. Mengapa kita membiarkan pikiran kita yang jahat membawa kita mendekat kepada pintu neraka, mengapa kita harus membiarkan mulut kita membawa kita ke dalam kebinasaan.

Sahabatku, mari kita buang dan lepaskan segala sesuatu yang membuat kita berdosa, yang mengotori iman kita. Adalah lebih baik bagi kita melepas hal yang sangat kita sayangkan, daripada hal itu menjatuhkan kita. Mari kita koreksi diri, apa saja yang membuat kita jauh dari Tuhan, apa saja yang menjadi batu sandungan di dalam kehidupan kita. Lebih baik kehilangan bayak hal daripada kehilangan hidup yang kekal didalam Kerajaan Surga.

"Better let lovely sins go than throw the eternal life away"

disadur dari: http://christ-world.blogspot.com/

Dunia memberi apa Yang kita Fokuskan

Bila anda memandang diri anda KECIL, dunia akan tampak SEMPIT, dan tindakan anda pun jadi KERDIL

Namun bila anda memandang diri anda BESAR, dunia terlihat LUAS, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga

Tindakan anda adalah CERMIN bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiaran kita.

Padahal dunia tidak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri

Maka bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. dan dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.

Apakah Anda Berpotensi menjadi Pemimpin?

Mari sejenak kita merenung sambil mencoba menjawab lima buah pertanyaan yang diajukan oleh Donald A. Laird, seorang psikolog, berikut ini;

1. Apakah Anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?

2. Apakah Anda mampu menolak tanpa mengecilkan arti?

3. Apakah Anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut
diri Anda sendiri?

4. Apakah Anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu
kegagalan?

5. Apakah Anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?

Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah “mampu” untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin.

Selamat!

Sabtu, 23 Januari 2010

GAMBARAN SEBUAH KESABARAN

Mari ikut saya ke Paris, Perancis, pada tahun 1954. Saat itu Elie Wiesel adalah seorang koresponden untuk sebuah koran Yahudi. Satu dekade sebelumnya ia adalah seorang tawanan di kamp konsentrasi Yahudi. Satu dekade kemudian ia akan dikenal sebagai penulis dari "Night" yang bercerita tentang holocoust, dan memenangkan hadiah Pulitzer. Akhirnya dia dianugerahi Medali Prestasi oleh konkres dan Hadiah Nobel Perdamaian.


Tapi malam itu Elie Wiesel adalah adalah bukan siapa-siapa dan hanya pria berusia 26 yang bekerja sebagai wartawan koresponden untuk sebuah koran. Dia hendak mewawancarai penulis Perancis François Mauriac, yang adalah seorang Kristen yang saleh. Mauriac saat itu adalah orang Prancis yang baru saja memenangkan Nobel untuk sastra dan juga merupakan ahli tentang kehidupan politik Perancis.


Wiesel muncul di apartemen Mauriac dalam keadaan gugup - emosinya masih berjumbai dari kengerian Jerman, dan sebagai penulis ia masih mentah. Mauriac yang lebih tua mencoba membuatnya tenang. Dia mengundang Wiesel masuk ke dalam, dan duduk berdua di ruangan kecil. Sebelum Wiesel dapat mengajukan pertanyaan, bagaimanapun, Mauriac, seorang penganut Katolik Roma yang setia, mulai berbicara tentang topik kesukaannya: Yesus. Wiesel tambah gelisah. Nama Yesus seperti menekan jempol di mana ada luka yang terinfeksi.

Wiesel mencoba untuk mengubah rute percakapan tapi tidak bisa. Seolah-olah segala sesuatu diciptakan mengarah kembali kepada Yesus dan Yerusalem? Yerusalem adalah tempat di mana Yesus melayani. Perjanjian Lama? Karena Yesus, dan kini diperkaya oleh Perjanjian Baru. Mauriac berbicara dengan setiap topik ke arah Mesias. Kemarahan di Wiesel mulai memuncak. Ia dibesarkan dengan pemikiran Kristen anti-Semitisme, lapisan-lapisan kesedihan dari Sighet, Auschwitz, dan Buchenwald - semuanya meluap. Dia meletakkan pena, menutup buku catatannya, dan berdiri dengan marah.


"Tuan," katanya kepada Mauriac yang masih duduk , "Anda berbicara tentang Kristus. Orang Kristen senang berbicara tentang dirinya. Sengsara Kristus, penderitaan Kristus, kematian Kristus. Dalam agama, itu saja yang Anda bicarakan. Yah, aku ingin kau tahu bahwa puluhan tahun yang lalu, tidak terlalu jauh dari sini, saya tahu ada enam juta lebih anak-anak Yahudi menderita seribu kali lebih daripada Kristus di salib. Dan kita tidak berbicara tentang mereka. Dapatkah Anda mengerti tentang hal ini tuan? Kita tidak bicara tentang mereka. "(David Aikman, Great Souls: Six Who Changed the Century, Nashville: Word Publishing, 1998, p. 341-342.)


Mauriac tertegun. Wiesel berbalik dan berjalan keluar pintu. Mauriac duduk dalam keadaan shock, selimut wol-nya masih di sekelilingnya. Reporter muda itu telah menekan tombol lift ketika Mauriac muncul di lorong. Dengan lembut ia meraih lengan Wiesel. "Kembalilah," ia mohon. Wiesel setuju, dan keduanya duduk di sofa. Pada titik ini Mauriac mulai menangis. Dia memandang Wiesel tetapi tidak mengatakan apa-apa. Hanya air mata.


Wiesel mulai minta maaf. Mauriac berkata tidak apa-apa. Sebaliknya, ia mendesak teman mudanya itu untuk berbicara. Dia ingin mendengar tentang hal itu - kamp-kamp, kereta, kematian. Dia bertanya pada Wiesel mengapa dia tidak menempatkan hal ini di kertas. Wiesel mengatakan bahwa dia masih merasa terlalu sakit. Dia bersumpah dalam keheningan. Pria yang lebih tua itu menyuruhnya istirahat dan berbicara.


Malam itu merubah mereka berdua. Drama itu berubah menjadi sebuah persahabatan seumur hidup. Mereka berkirim surat sampai kematian Charles Mauriac pada tahun 1970. "Aku berhutang pada François Mauriac untuk karir saya," Wiesel mengatakan. . . dan karena Charles Mauriac, Wiesel mengirimkan naskah pertama "Night".


Bagaimana jika Mauriac telah menutup pintu saat itu? Apakah ada yang menyalahkan dia? Dipotong oleh kata-kata tajam Wiesel, ia bisa saja menjadi tidak sabar kepada anak muda yang pemarah ini dan dengan senang hati menyingkirkannya. Tapi ia tidak. Dia bereaksi dengan tegas, cepat, dan penuh kasih. Dia orang yang "lambat untuk mendidih." Dan, karena dia, hati seorang Wiesel mulai sembuh.


Saya mendorong Anda untuk melakukan hal yang sama?
"Ia sabar terhadap kamu"(2 Ptr 3:9). Dan jika Allah sedang sabar terhadap Anda, bukankah Anda bisa bersabar terhadap orang lain? Tentu saja Anda bisa. Karena kasih bukanlah hal lain: Kasih itu sabar.


Sumber: Disarikan dari A Love Worth Giving ; Max Lucado; W Publishing, 2002 via www.jawaban.com

HADIAH BAGI YANG MERENDAHKAN HATI

Tuhan sangat menyukai orang yang sungguh rendah hati. Booker T. Washington, seorang pendidik berkulit hitam yang terkenal, adalah salah satu contohnya. Tatkala ia menjadi pimpinan pada Institut Tuskegee di Alabama, ia senang berjalan-jalan di pinggir kota. Suatu hari ia dihentikan oleh seorang wanita kaya kulit putih. Karena tak mengenal Washington, maka ia menawarkan apakah laki-laki kulit hitam itu mau ia beri upah dengan memotongkan kayu untuknya. Setelah mengingat bahwa tak ada urusan mendesak pada saat itu,maka Profesor Washington menyatakan kesediaannya. Ia tersenyum, menggulung lengan baju, dan mulai mengerjakan pekerjaan kasar yang diminta wanita tadi. Kemudian ia membawa kayu-kayu itu ke dalam rumah dan meletakkannya di dekat perapian.

Seorang gadis kecil yang mengenalnya, kemudian mengatakan kepada wanita itu siapa Pak Washington sebenarnya. Keesokkan harinya wanita tadi dengan perasaan malu datang ke kantor Washington untuk meminta maaf : "Tak apa-apa, Nyonya, saya sangat senang dapat menolong anda". Wanita tadi dengan hangat menjabat tangan Pak Washington dan mengatakan bahwa perilaku Washington yang sangat terpuji itu tertanam dalam hatinya. Tak lama kemudian wanita tadi menyatakan penghormatannya dengan menyumbang beribu-ribu dolar untuk Institut Tuskegee.

Ingatlah bahwa mengerjakan sesuatu tanpa pamrih akan membuat anda dihormati manusia dan disayangi Allah. Ini merupakan hadiah sejati atas kerendahan hati. Tak ada pakaian yang lebih pantas bagi kita selain jubah kerendahan hati.

"Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."(Matius 23:12)

Sabtu, 02 Januari 2010

Berjalan dengan Keong


Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : “aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !”

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor
keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati….

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
“He’s here and with me for a reason”
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..

Tempayan yang Retak

Seorang tukang air memiliki sebuah pikulan dengan dua tempayan di kanan-kirinya, tetapi satu tempayannya retak. Meski sudah diisi penuh dengan air, hanya tinggal setengah saja saat sampai di tempat penampungan, karena selalu bocor di tengah jalan. Selama berbula-bulan hal itu itu berlangsung terus, tempayan yang tidak retak merasa bangga dan yang retak merasa malu. Tempayan yang retak meminta maaf kepada tukang air, namun rupanya si tukang air ternyata sudah mengetahuinnya. Selama beberapa bulan itu si tukang air telah menanam benih di sepanjang jalan yang dilaluinya bersama tempayan itu, hingga dalam beberapa bulan, tukang air itu mendapatkan bunga-bunga yang indah. Jadi sekalipun nampaknya tempayan yang retak itu tidak berguna namun pemiliknya masih dapat memakainya untuk sebuah tujuan yang baik.



Apakah teman2 merasa seperti tempayan yang retak di dalam cerita di atas? Dia tahu bahwa kita punya banyak kelemahan yang sering kali membuat kita jadi minder. Wajah tidak secantik Miss Universe, enggak seterkenal bintang sinetron, enggak sekaya executive muda, atau body nggak seseksi J-LO? Stop membandingkan! Firman Tuhan justru melihat kebalikan semuanya sebagai sebuah kebaikan dan keuntungan.



teman-teman, kamu jadi berarti bukan karena tampangmu bahkan dompetmu sekalipun. Kamu berarti karena Tuhan yang menjadikan hidupmu berarti. Tuhan telah menyiapkan kita menjadi berkat bagi banyak orang dan berguna bagi kemuliaan-Nya.




Meskipun kamu merasa tidak berarti karena ditolak, dikecewakan, ataupun kamu telah kehilangan sesuatu yang sangat berarti dimasa mudamu (misalnya udah enggak virgin lagi!), Allah masih tetap mengasihi kita dan Dia punya tujuan khusus untuk kita. seburuk apapun hidup kita, masih bisa dipakai untuk kemuliaan-Nya. Jadi apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan setia, karena Tuhan akan bekerja atasnya dan menjadikan segala sesuatu menjadi suatu kebaikan dan kemuliaan bagi nama-Nya.

dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti,

`1 Korintus 1:28`

( sumber: Spirit Girls, Ave, Renungan Harian Interdenominasi, Agustus 2008 )

Belajar Dari Lebah

“Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang”
{1 Korintus 12: 4-6}


Lebah adalah serangga yang menarik untuk dipelajari. Sebagian besar jenis lebah hidup secara sosial dalam suatu kelompok yang disebut koloni. Dalam sebuah koloni, mereka berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisiknya masing-masing. Ada 3 kasta dalam sebuah koloni, yaitu: lebah ratu, lebah betina (lebah pekerja), dan lebah jantan.



Setiap kasta lebah mempunyai tugas yang unik. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni, hanya dia yang bisa menghasilkan keturunan, karena komposisi kromosomnya diploid. Badannya lebih besar karena sejak masih berbentuk larva ia diberi makan loyal jelly yang kaya nutrisi. Tugas utama ratu lebah adalah kawin dan bertelur. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir tiap hari, dan ia bisa hidup sampai 3 tahun.


Lebah betina atau lebah pekerja bertugas mengumpulkan serbuk sari dan nectar. Madu merupakan produk hasil pengolahan kedua bahan ini dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang untuk makanan bagi larya dan pupa (anak-anak lebah). Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah hasil perkawinan yang diberi makan nektar dan madu biasa (bukan royal jelly).


Bro dan Sis, kalau koloni lebah saja bisa hidup dengan tingkat harmoni yang mengagumkan, tentunya manusia sebagai ‘mahkota ciptaan’ Tuhan bisa melakukannya lebih baik lagi. Khususnya kita yang hidup dalam komunitas orang percaya. Semua kita diberi karunia yang unik oleh Tuhan, karena itu tidak perlu kita iri pada sesama kita.



(Dikutip dari Renungan Harian Nilai Kehidupan, JK, Mei-juni 2008)

SARI SIMORANGKIR (Album : Stronger 2009)


01.Kau Begitu Berharga download

02.KuasaMu Bekerja download

03.Tuhan diHidupku (featSharon Sandy) download

04.Bersukacita download

05.EngkauAda-EngkauNyata-EngkaulahTuhan download

06.KuasaMu-BilurMu download

07.Jamahan Tuhan-Kekuatanku DalamMu download

08.SerukanNamaNya download

09.Betapa Hebat download

10.Kaulah Harapan download

11.BapaSperti-Mu(BonusTrack) download

TW (Album : God Is Our Victory 2009)


01. Opening download
02. NamaMuTuhan download
03. Hanya DiDalam NamaNya download
04. All Power All Glory download
05. Tuhan Yang Hidup download
06. Raja Pemenang download
07. JuruSlamatku download
08. Jadi SepertiMu download
09. As Long As I Live download
10. Be Lifted High Hosanna download
11. God Is Our Victory download

Album Rohani Edward Chen

-Album Rohani Edward Chen-
1. s'mua baik (mand vers) download
2. Bentuklah aku (mand vers) download
3. Engkau baik download
4. Hati sbagai hamba (mand vers) download
5. Indah pada waktunya download
6. Ini aku dihadapanMu download
7. Jadikan aku Terang download
8. Sampai memutih rambutku download
9. Sperti Rusa (and vers) download

to download: right click, save link as..